BeritaHukumJawa BaratNasionalNews

Menyoal Polemik Pembangunan Jembatan Jalan Nasional di Cisolok, PUPR Enggan Beri Klarifikasi Terkait Pergeseran Tembok?

Kab. Sukabumi, faktualtimes.com

Pembangunan jembatan Jalan Nasional di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, terus menjadi sorotan setelah muncul dugaan bahwa proyek tersebut tidak sesuai spesifikasi.

Isu ini semakin berkembang setelah ditemukan adanya pergeseran dan retakan pada tembok jembatan, yang menimbulkan pertanyaan besar mengenai ketahanan struktur dalam menahan beban kendaraan yang melintas.

Menanggapi isu ini, awak media mencoba mengonfirmasi langsung kepada Daedi Mulyadi, selaku pengawas lapangan (Kawaslap) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Namun, respons yang diberikan justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

PUPR: Tidak Bisa Memberikan Klarifikasi?

Ketika dikonfirmasi oleh awak media mengenai isu yang beredar di masyarakat, Dedih Mulyadi awalnya memberikan jawaban yang terkesan menghindar.

“Siang om, terkait klarifikasi yang dimaksud saya kurang mengerti, tapi kalau pekerjaan jembatan sesuai dengan rencana, pa,” ujarnya.

Jawaban ini justru menimbulkan tanda tanya besar. Jika pekerjaan benar-benar sesuai rencana, bagaimana mungkin ada laporan dari masyarakat terkait pergeseran dan retakan tembok jembatan?

Awak media pun mencoba menggali lebih dalam dengan menanyakan apakah tembok yang mengalami retakan tersebut masih dapat menahan beban kendaraan yang melintas.

Selain itu, mereka juga mempertanyakan apakah PUPR telah melakukan pengawasan dan pengecekan terkait kondisi tersebut, mengingat pihak pelaksana proyek sebelumnya menyatakan bahwa jika ada ketidaksesuaian dalam pengerjaan, proyek pasti akan dihentikan dan anggaran tidak akan cair.

Namun, bukannya memberikan jawaban teknis atau klarifikasi yang lebih detail, tanggapan dari pihak PUPR justru semakin membingungkan.

“Siap, nggak apa-apa, pa. Itu bagus, pa. Tadi Pak Edi Pranoto sudah koordinasi dengan pimpinan redaksi. Terima kasih, pa,” jawab Dedih Mulyadi.

Banyak Kejanggalan, Siapa yang Bertanggung Jawab?

Jawaban dari pihak PUPR ini justru menimbulkan lebih banyak spekulasi. Alih-alih memberikan penjelasan teknis mengenai kondisi jembatan yang sedang dibangun, respons yang diberikan terkesan mengalihkan isu dan mengarah pada komunikasi antara pelaksana proyek dan pihak media.

Jika benar pekerjaan sudah sesuai spesifikasi, mengapa ada tembok yang mengalami pergeseran dan retakan? Dan jika ditemukan adanya indikasi ketidaksesuaian, apakah PUPR benar-benar telah melakukan pengawasan secara maksimal?

Lebih jauh, pernyataan bahwa pelaksana proyek telah berkoordinasi dengan pimpinan redaksi menimbulkan pertanyaan lain. Apakah ini bentuk transparansi atau justru indikasi adanya upaya mengontrol pemberitaan?

Kejelasan informasi dalam proyek-proyek infrastruktur sangat penting demi kepentingan masyarakat. Jika memang ada kejanggalan dalam pembangunan jembatan ini, maka harus ada pihak yang bertanggung jawab untuk meluruskannya. Jangan sampai proyek yang seharusnya meningkatkan kesejahteraan justru menimbulkan potensi bahaya bagi masyarakat.

 

Penulis: R/R

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights