Debat Terbuka Pertama Cabup – Cawabup Kabupaten Bogor Tahun 2024
Kabupaten Bogor, faktualtimes.com
Debat Terbuka Pertama Cabup – Wacabup Kabupaten Bogor dilaksanakan langsung melalui iNews TY di IPC Pelindo Bogor, pukul 20.00 WIB, Sabtu (26/10/2024).
Peserta debat adalah Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 1 Rudy Susmanto, S.Si dan H. Ade Ruhandi, S.E. (Jaro Ade) dan Paslon Nomor Urut 2 H.R. Bayu Syahjohan, S.H dan Musafaur Rahman
Ketua KPU Kab. Bogor Muhammad Adi Kurnia yang membuka acara debat mempersilahkan agar kedua paslon dapat menyampaikan visi, misi dan program-programnya serta berharap agar pemilih mengkritisinya untuk nantinya dapat menentukan pilihannya. Hadir pula dalam acara debat pertama unsur-unsur Forkompinda Kab. Bogor dan pendukung kedua paslon.
Debat yang menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dari
5 perumus dan 5 panelis. Debat divagi menjadi 6 segmen, yaitu: (1) Penyampaian visi, misi dan program paslon, (2) debat bidang ekonomi dan kesejahteraan, (3) debat bidang pembangunan sumber daya manusia, (4, 5) tanya jawab antar paslon, dan (6) pernyataan penutup paslon, dengan moderator Togi Sinaga dan Ayaa Nufus.
Dalam penyampaian visi, misi dan program, Paslon 1 memprioritaskan pendidikan dan kesehatan menjadi 2 faktor yang membuat Bogor menjadi istimewa dan gemilang, serta pengentasan kemiskinan dalam peningkatan ekonomi, dengan perpaduan kepemimpinan.
Sedangkan Paslon 2 menyampaikan prioritas pada kedaulatan di bidang politik dan berkebudayaan, denga program yang nyata seperti tidak ada jalan rusak, pendidikan gratis, penurunan angka pengangguran, bantuan desa 3 Milyar, peningkatan insentif kesejahteraan guru, marbot, RT dan RW, puskesmas setiap desa dan lain-lain dengan birokrasi yang melayani.
Pemerhati Lingkungan dan Kesehatan Jonathan menilai Paslon 1 dan Paslon 2 memiliki kesamaan dalam penyataan dan pertanyaan dalam debat yaitu pengaruh latar belakang paslon sebagai legislatif, justru yang menarik penyataan dan pernyataan Cawabup Paslon 2 yang lebih berani dan jujur, misalnya menyoroti lambat dan berbelit-belit birokrasi, belum adanya kesempatan mendapat pendidikan bukan kualitasnya, pengurusan legalitas UKMK yang rumit dan tidak gratis, bantuan desa yang sedikit, rusaknya akses jalan ke potensi wisata wilayah, makelar kasus yang banyak dan kegagalan 10 tahun kepemimpinan pemkab karena berurusan dengan KPK.
Secara umum Paslon 1 lebih menekankan perlunya blueprint pembangunan berkelas internasional yang terukur, sedangkan Paslon 2 lebih menekankan program yang nyata secara tertulis, dan menjamin tidak ada satupun yang akan ditinggalkan.
Dalam pernyataan penutup, Paslon 1 menyatakan bahwa pilbup bukan pertarungan Paslon 1 dan 2 tetapi momentum yang tepat untuk Kab. Bogor yang istimewa menuju Kab. Bogor yang gemilang serta akan siap mewakafkan jiwa dan raga untuk Kab. Bogor. Sedangkan Paslon 2 berkomitmen mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kab. Bogor dengan satu kartu yaitu KTP, dan mengingatkan pemilih bahwa pilbup adalah kesempatan untuk memilih dengan cara yang baru, bukan dengan iming-iming atau sembako, tapi dengan memilih program kerakyatan yang tidak cuma dikatakan tapi berani ditulis tanpa meninggalkan satupun nantinya.
(Silaen)