Wabah DBD di Wewengkon Citorek Capai Tingkat Krisis, Pemerintah Terkait Seakan-akan Abai
Lebak Banten, factualtimes.com
Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang melanda Wewengkon Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, sudah mencapai titik kritis, dengan jumlah kasus terus bertambah signifikan.
Ancaman penyakit semakin nyata, tetapi respons pemerintah setempat dinilai lambat dan tidak memadai.
Masyarakat merasa terabaikan akibat minimnya tindakan pencegahan yang sistematis dan minimnya respon cepat dari pihak berwenang terkait.
Kondisi ini telah memicu kecemasan yang meluas di kalangan warga, terutama di daerah dengan akses fasilitas kesehatan yang terbatas.
Kritik pedas pun mulai bermunculan dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh masyarakat Citorek terkait kebijakan pemerintah daerah yang dinilai kurang transparan dalam memberikan informasi dan update perihal penyebaran penyakit demam berdarah.
Ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan yang memadai, termasuk fasilitas medis dan tenaga kesehatan, semakin memperburuk situasi.
Selain itu, upaya pencegahan seperti penyemprotan insektisida dan edukasi masyarakat untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab demam berdarah, terkesan lambat dan sporadis. Hal ini membuat penyebaran penyakit ini semakin tidak terkendali.
Warga Citorek berharap ada tindakan konkret dan cepat dari pemerintah untuk mengatasi wabah ini. Namun, hingga kini, pemerintah setempat masih “bungkam” tanpa memberikan solusi nyata untuk mengatasi masalah yang semakin mendesak ini.
Kurangnya koordinasi dan tanggap darurat yang efektif dari pihak berwenang telah membuat masyarakat merasa ditinggalkan dalam menghadapi krisis kesehatan yang semakin memburuk.
Penulis: R/R