BantenBeritaEdukasiKesehatanNasionalNews

Warga  Terjangkit DBD, Puskesmas Citorek Baru Bergerak Akan Lakukan PSN

Kab. Lebak, faktualtimes.com

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali muncul di wilayah Citorek, menambah kekhawatiran warga yang sebelumnya sudah kehilangan anggota keluarga akibat penyakit ini.

Setelah laporan dua warga kembali terjangkit pada bulan Ramadan lalu, Puskesmas Citorek baru merencanakan pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) pada hari Selasa mendatang.

Kepala Puskesmas Citorek dalam keterangannya menyebut bahwa pihaknya telah melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) terhadap kasus terbaru.

“Tidak ada lagi (kasus baru), dan saya sudah melakukan tindak lanjut terhadap pasien tersebut dengan penyelidikan epidemiologi. Pasien juga tidak datang atau dirawat di Puskesmas,” jelasnya.

Saat dikonfirmasi soal waktu pelaksanaan PSN, ia menyatakan bahwa tindakan tersebut akan dilakukan pada hari Selasa. Padahal sebelumnya sudah ada dua warga Citorek yang harus dirujuk ke rumah sakit akibat DBD, yakni: Mg Dayut – warga Naga 1 dan H. Arham – warga Naga 1.

Saat ditanya apakah PSN hanya dilakukan setelah ada korban, Kepala Puskesmas menjawab, “Sudah, Kang. Setiap kasus ditemukan, kita selalu melakukan tindak lanjut, apalagi kalau kasusnya feedback dari RSUD. Hanya saja, memang lokasinya berbeda-beda.”

Meski pihak Puskesmas mengklaim sudah bertindak sesuai prosedur, sebagian warga merasa penanganan yang dilakukan masih reaktif dan kurang merata.

Tokoh Masyarakat Angkat Bicara Menanggapi kondisi ini, salah satu tokoh masyarakat Citorek menyampaikan keprihatinannya atas penanganan wabah yang dinilai lamban dan kurang terkoordinasi.

“Sebagai tokoh masyarakat, saya sangat prihatin atas kejadian ini dan menyesalkan kurangnya perhatian dari pihak-pihak terkait, padahal sudah ada korban jiwa. Penyebaran wabah DBD yang merenggut tiga nyawa ini seharusnya menjadi alarm serius bagi pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan seluruh elemen masyarakat untuk segera bertindak,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya tindakan preventif dan keterlibatan semua pihak.

“Langkah pencegahan seperti fogging, pemberantasan sarang nyamuk, serta edukasi kepada warga harus segera diperkuat agar kejadian serupa tidak terulang. Kami mendesak dinas kesehatan dan pemerintah setempat untuk lebih sigap dalam menangani wabah ini, termasuk meningkatkan fasilitas kesehatan di daerah terdampak serta memastikan penanganan medis yang cepat dan tepat bagi para pasien. Selain itu, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi kunci utama dalam mencegah wabah ini semakin meluas.”

Dengan bertambahnya kasus dan korban, warga berharap agar kejadian ini menjadi momentum bagi pemerintah dan instansi kesehatan untuk lebih serius dalam penanganan wabah, tidak hanya menunggu laporan, tapi juga aktif melakukan pencegahan sejak dini.

Penulis: R/R

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights