BeritaEdukasiJawa BaratKesehatanNasionalNewsPendidikan

Program Makan Siang Gratis di Kecamatan Cikakak: Manfaat Mulai Terasa, Pemerataan dan Kualitas Menu Masih Jadi PR

Kab. Sukabumi, faktualtimes.com

Pemerintah pusat melalui program Makan Siang Gratis telah mulai menjangkau sejumlah sekolah di wilayah Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Salah satu sekolah yang menerima manfaat dari program ini adalah SD Negeri Gadog yang berlokasi di Desa Cikakak.

Program ini mulai dilaksanakan sejak pertengahan Februari 2025 dan mendapat respons positif, meski masih menyisakan beberapa catatan penting.

Kepala SD Negeri Gadog, Herman Arifin, menyatakan bahwa program makan siang gratis tersebut awalnya menyasar 112 siswa, dan kini telah bertambah menjadi 113 siswa.

Penambahan ini terjadi seiring masuknya siswa baru. Menurut Herman, pelaksanaan program berjalan cukup baik dari sisi logistik dan distribusi. Namun, ia menggarisbawahi adanya sejumlah kendala, khususnya pada aspek penerimaan makanan oleh siswa.

“Secara umum tidak ada kendala besar, hanya saja dalam pelaksanaannya, anak-anak sering tidak menghabiskan makanannya. Banyak yang hanya memakan buahnya saja,” ujar Herman saat diwawancarai.

Ia juga menyoroti aturan pengelolaan makanan yang melarang siswa membawa pulang sisa makanan. Aturan ini bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan, namun menurut Herman, hal tersebut juga bisa memperparah kondisi makanan yang terbuang sia-sia.

“Makanan yang tidak habis tidak boleh dibawa pulang ataupun diberikan kepada pihak lain. Tapi ini bisa jadi kontrol bagi penyedia agar mengevaluasi menu yang disajikan,” tambahnya.

Kritik juga dilayangkan terkait menu selama bulan Ramadan. Herman mengungkapkan bahwa takjil yang diberikan sering kali berupa apel hijau yang belum matang, sehingga tidak disukai oleh siswa.

“Sayang sekali, banyak buah yang tidak dimakan karena rasanya masih asam dan keras. Ini menunjukkan bahwa kualitas bahan makanan harus lebih diawasi,” ucapnya.

Dalam hal distribusi, Herman menjelaskan bahwa pengelola sekolah hanya menerima bahan makanan dari pihak koordinator kabupaten melalui kecamatan. Mereka tidak memiliki wewenang untuk memilih atau menyortir bahan makanan.

Kepala sekolah: Herman Arifin

“Kami hanya menerima dan menyajikan apa yang dikirim dari kabupaten. Jadi apapun kondisinya, ya itu yang diberikan kepada siswa,” tuturnya.

Terkait cakupan program, Herman menyebut bahwa dari total 21 SD Negeri yang ada di Kecamatan Cikakak, baru sekitar tujuh sekolah yang mendapatkan bantuan makan siang gratis ini.

Beberapa di antaranya adalah SD Negeri Gadong, SD Gunung Sunda, SD Gunung Cabe, SD Tunjo Laut, SD Negerasari, SD Pasir Bandera, dan SD Cihaur I.

“Masih banyak sekolah yang belum tersentuh. Kepala-kepala sekolah lain juga mengeluhkan hal ini, apalagi setelah melihat informasi pembagian makanan yang saya bagikan di media sosial,” jelas Herman.

Ia berharap agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah dapat lebih memprioritaskan pemerataan program ini agar semua sekolah di Kecamatan Cikakak bisa merasakan manfaat yang sama. Selain itu, ia juga berharap adanya perbaikan dari segi kualitas makanan dan pengawasan distribusi.

“Harapan saya ke depan, program ini bisa lebih baik lagi. Terutama dalam peningkatan variasi dan kualitas menu agar anak-anak lebih lahap makan. Jangan sampai makanan mubazir karena tidak disukai. Juga, tolong pastikan semua sekolah mendapatkan bagian yang adil,” tutupnya.

Program Makan Siang Gratis merupakan langkah strategis pemerintah dalam menanggulangi stunting, meningkatkan gizi anak, serta mendukung proses belajar siswa dengan menyediakan asupan makanan bergizi.

Namun, agar tujuan tersebut tercapai optimal, diperlukan sinergi antara semua pihak serta pengawasan ketat terhadap implementasinya di lapangan.

 

Penulis: Rival Permana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights