BeritaBogorEdukasiJawa BaratKesehatanNasionalNews

Pengendalian Vektor DBD Di Wilayah RT. 002 RW. 017 Desa Tlajung Udik, Cara PSN Lebih Efektif Daripada Foging

Kab. Bogor, Faktualtimes.com

Pasca terjadinya warga yang terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Tlajung Udik Kec.Gunung Putri Kab. Bogor mendapat respon cepat langsung dari PJ Program P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) UPT Puskesmas Bojong Nangka.

Sebelumnya atas adanya 3 laporan penderita DBD di RT. 002 RW. 017 Desa Tlajung Udik, PJ Program P2P UPT Puskesmas Bojong Nangka pada Sabtu (22/3/2025) langsung melakukan epidemiologi, diketahui bahwa penderita DBD memang tinggal berdekatan, segera Puskesmas Bojong Nangka melaporkan secara tertulis pada Senin (24/3/2025) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dan pada Rabu (26/3/2025) dilakukan foging sekaligus sosialisasi Pemberantasan Sarang Nyamuk 3M.

 

Namun pada Sabtu (5/4/2025) masih ada laporan warga terkena DBD, setelah dilakukan pengecekan kembali oleh PJ Program P2P UPT Puskesmas Bojong Nangka pada hari ini Senin (7/4/2025) diketahui sejak bulan Maret 2025 sudah ada 10 orang yang terkena DBD dan dirawat inap yang dilakukan pendampingan oleh Divisi Kesehatan MPB Yulianti yaitu: Muhammad Muchlis (RS Sentra Medika Citeureup), Eka Susilowati (RS Graha Kenari Cileungsi), Siti Khobibah Djammalu;

Ikhsan Nizar Arian; Dewi Sartika, Pramono dan Bayu Sanjaya Nurcahyono (RS Paragon Citeureup) serta Herman; Naradiptha Gama; dan Muhammad Hadad Wiguna (RSUD Cibinong)

Bersama-sama Ketua RW 017 Heru dan Ketua RT. 002 Euis Sumiati, Dokter, Staf P2P, Kader dan Warga langsung melakukan Pengendalian Vektor DBD di Wilayah RT. 002 RW.017 Desa Tlajung Udik Kec. Gunung Putri Bogor, Senin (7/4/2025) dan diketahui memang ada saluran air yang mampet dan tumpukan ban-ban bekas sebelumnya yang tidak terpantau yang ada genangan dan menjadi sarang jentik-jentik nyamuk.

PJ Program P2P UPT Puskesmas Bojong Nangka juga membagikan garam Abate kepada warga sekitar melalui Kader untuk membantu pengendalian jentik-jentik nyamuk.

Pemerhati Kesehatan Lingkungan Bohman, S.Si. menyatakan foging hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik-jentik akan menjadi dewasa dalam waktu 7 hari.

Warga sebaiknya lebih sadar dan mau melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3M yaitu:

(1) Menguras: Bersihkan tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, dan tempat penampungan air minum; (2) Menutup: Tutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, dan toren air; dan (3) Mendaur ulang: Daur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Selain 3M, juga melakukan langkah-langkah tambahan untuk mencegah DBD, seperti: (1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, (2) Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, (3) Menggunakan kelambu saat tidur,(4) Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, (5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, (6) Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, (7) Melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama.

Dokter Fikih menjelaskan memang cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) jauh lebih efektif dibandingkan cara Foging, karena langsung membunuh jentik-jentik nyamuk sebagai vektor DBD.

Dari tempat terpisah Ketua Umum LSM Masyarakat Pejuang Bogor (MPB) Atiek Yulis Setyowati mengapresiasi langkah tanggap dan cepat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, UPT Puskesmas Bojong Nangka, RT dan RW setempat, Kader dan Warga yang proaktif dalam penanganan dan pengendalian serta pencegahan DBD.

 

Penulis: (Silaen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights