Pemerintah Desa Situmulya Jawab Isu Tak Transparan: Pembangunan Penataan Situ Mulai Dilaksanakan, Anggaran Jelas dan Terbuka
Kab. Lebak, faktualtimes.com
Di tengah sorotan sejumlah pihak terkait dugaan kurangnya transparansi dalam penggunaan Dana Desa, Pemerintah Desa Situmulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, justru membuktikan komitmennya dalam menjalankan amanah pembangunan secara terbuka dan bertanggung jawab.
Salah satu buktinya terlihat dari pelaksanaan pembangunan pemagaran dan penataan Situ (danau kecil) di Kampung Sukatani RW 02 yang resmi dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025.
Kegiatan ini dibiayai dari APBDes tahun 2025 dengan anggaran sebesar Rp 250 juta dan dikelola secara swakelola oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) desa.
Arip, Ketua TPK, saat ditemui oleh insan media JGN News di lokasi pekerjaan menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata dari program sarana dan prasarana fisik desa yang telah direncanakan bersama masyarakat.
“Alhamdulillah pembangunan dimulai hari ini pukul 08.00 WIB. Kami mohon doa dan dukungan seluruh masyarakat Desa Situmulya agar proses ini berjalan lancar hingga selesai,” ungkap Arip.
Pembangunan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat setempat. Ketua RT 02/RW 02, Saepul Rohman, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas realisasi pembangunan yang menurutnya sangat dinanti-nantikan warga.
“Dengan dipagarnya dan ditatanya situ ini, kawasan jadi lebih indah dan bermanfaat. Bisa untuk budidaya ikan, tempat warga bersantai, bahkan jadi spot swafoto. Kami mewakili masyarakat sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Desa,” tuturnya dengan penuh antusiasme.
Tak hanya dari warga biasa, dukungan juga datang dari unsur budaya dan tokoh adat setempat. Situ tersebut diketahui memiliki nilai sejarah bagi masyarakat Cisitu, dan penataan yang dilakukan merupakan bentuk pelestarian warisan leluhur.
“Situ ini bagian dari sejarah Cisitu dan baris keolotan (struktur adat) pun sangat mendukung penataan ini. Ini bukan hanya pembangunan fisik, tapi juga merawat identitas budaya kita,” ujar salah satu tokoh adat setempat.
Kepala Desa Situmulya menyatakan bahwa sejak awal menjabat, dirinya berkomitmen menjalankan pemerintahan yang terbuka, akuntabel, dan berbasis musyawarah.
Semua program pembangunan, termasuk penataan situ ini, merupakan hasil dari Musyawarah Desa (Musdes) yang melibatkan berbagai unsur masyarakat.
Dengan dimulainya pembangunan tersebut, Pemerintah Desa Situmulya berharap opini-opini miring yang beredar bisa diluruskan dengan fakta dan bukti di lapangan. Pembangunan berjalan, laporan terbuka, dan masyarakat dilibatkan.
“Kami bukan hanya membangun, tapi juga menjaga kepercayaan warga. Kritik itu penting, tapi mari dilihat juga bahwa pembangunan nyata terus dilakukan,” pungkas seorang perangkat desa.
Penulis: R