Dugaan Pelecehan Kades Wargajaya: Kinerja Kepolisian Dipertanyakan
Kab. Bogor – Faktualtimes.com
Dugaan pelecehan terhadap seorang jurnalis perempuan berinisial IN oleh Kepala Desa (Kades) Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor Jawa Barat sampai saat ini belum jelas penanganannya sekalipun sudah dilaporkan ke Polres Bogor.
Setidaknya sudah ada 31 media sosial baik lokal maupun nasional memberitakan kasus ini, namun per berita ini ditulis Minggu (18/5/2025) belum ada perkembangan lebih lanjut sejak kejadian pelecehan Rabu (12/2/2025), artinya sudah 3 bulan berjalan, sehingga sangat wajar bila kinerja kepolisian dipertanyakan.
Seperti kebal hukum, Kades OT masih bebas dan belum tersentuh, sekalipun beberapa laporan pengaduan lainnya sedang berjalan terkait pengelolaan anggaran termasuk terakhir dalam Pengelolaan Dana Ketahanan Pangan TA 2023 yang menjual tapi tanpa jelas peruntukannya.
Pengamat sosial sekaligus tokoh Perempuan, juga Ketua Umum Markas Pejuang Bogor (MPB), Atiek Yulis Setyowati menyatakan ini juga simbol pelecehan terhadap profesi jurnalis yang memiliki peran penting dalam demokrasi.
“Kami mengecam keras kejadian ini. Seorang Kades seharusnya menjadi pelindung masyarakat, bukan malah melakukan tindakan yang merendahkan martabat seorang perempuan, terlebih seorang jurnalis yang sedang menjalankan tugasnya,” ujar Atiek, pada awak media, Senin (17/2/2025).
Menurut Atiek, tindakan seperti ini tidak bisa dianggap enteng. Jika dibiarkan, kasus serupa bisa terulang dan memberikan dampak buruk bagi citra masyarakat Desa Wargajaya itu sendiri.
“Kasus ini harus diproses agar ada efek jera dan perlindungan yang lebih baik bagi para pekerja media, khususnya jurnalis perempuan,” tegas Atiek.
Atiek juga meminta kepolisian segera memproses LP korban, aparat penegak hukum harus untuk bertindak profesional dalam menangani kasus ini dan tidak membiarkan intervensi dari pihak mana pun.
“Kami berharap pihak kepolisian bisa menangani kasus ini dengan profesional dan transparan. Jangan sampai ada upaya penyelesaian yang tidak memberikan rasa keadilan bagi korban. Jurnalis, terutama perempuan, harus merasa aman saat menjalankan tugasnya,” tutupnya.
Setelah dicoba menghubungi lewat WA dan mendatangi kantor desa, belum ada tanggapan dari Kades Wargajaya OT sampai saat ini.
Penulis: (Silaen)