Peningkatan Kasus DBD di Citorek: Warga Berharap Tindakan Pencegahan Segera
Lebak, Banten – faktualtimes.com
Warga wilayah Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, tengah diresahkan oleh peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kini telah menginfeksi 19 orang.
Lebih memilukan, salah satu korban adalah seorang anak yang meninggal dunia akibat penyakit ini.
Dalam investigasi yang dilakukan oleh media, beberapa warga mengungkapkan rasa kecewa terhadap penanganan kasus tersebut. RN dan Aj, dua warga setempat, menegaskan bahwa mereka belum melihat adanya tindakan konkret dari pihak terkait, seperti fogging atau sosialisasi pencegahan DBD.
“Kami belum melihat adanya upaya pencegahan, padahal jumlah yang terjangkit terus bertambah,” ujar RN, menggambarkan kekhawatiran masyarakat setempat.
Saat dimintai tanggapan, Kepala Puskesmas Citorek, Hulman, membenarkan bahwa fogging memang belum dilakukan, namun sudah direncanakan untuk dilaksanakan dalam waktu satu bulan ke depan.
“Fogging sudah direncanakan, namun baru akan dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan ke depan,” ungkapnya. Kendala utama yang dihadapi adalah ketiadaan anggaran khusus untuk pelaksanaan fogging di Puskesmas Citorek.
Meski begitu, Hulman menjelaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam. “Kami telah melakukan berbagai tahapan pencegahan dan penanganan, termasuk edukasi kepada warga mengenai bahaya DBD serta langkah-langkah untuk memberantas sarang nyamuk (PSN).”
“Selain itu, kami juga telah melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk mengidentifikasi sumber penyebaran dan memastikan penanganan yang tepat. Meskipun fogging belum terlaksana, kami terus mengupayakan langkah-langkah preventif lainnya untuk mengurangi risiko penyebaran,” jelas Hulman.
Namun, keterlambatan dalam pelaksanaan fogging menimbulkan pertanyaan tentang kesigapan dinas kesehatan dan pihak terkait dalam menangani kasus yang mengancam nyawa ini.
Warga berharap agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan untuk menghindari bertambahnya korban, terutama di wilayah yang sudah terdampak parah seperti Citorek.
Apakah dinas terkait akan segera bertindak, atau malah menunggu hingga lebih banyak korban jatuh akibat DBD ini?
Penulis: Raden Permana / R