Masalah Pendidikan Mendapat Perhatian Setelah Paparan Camat Cileungsi Pada Reses DPRD Dapil II Masa Sidang I 2024-2025.
Kabupaten Bogor, faktualtimes.com
Camat Cileungsi Drs. Adi Henryana,A.P., M.Si dalam paparannya di Reses DPRD Dapil II Masa Sidang I 2024-2025 pada Selasa (3/12/2024) memaparkan 6 Permasalahan Kecamatan Cileungsi dan 2 Usulan Kecamatan Cileungsi.
Reses yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Cileungsi ini dimulai pukul 10.00 WIB, Camat Cileungsi menyampaikan 6 Permasalahan dan 2 Usulan Kecamatan Cileungsi. Untuk permasalahan, yaitu: kemacetan,banjir, pencemaran lingkungan, sampah liar, stunting dan sarana pendidikan. Sedangkan untuk usulan disampaikan masalah mengatasi kemacetan dan banjir.
Masalah pendidikan justru mendapat sorotan dari awak media setelah selesai acara pasalnya sekalipun adanya kebutuhan daya tampung siswa SMP terbatas, ada satu sekolah di Kecamatan Cileungsi yang mempunyai masalah sengketa lahan, yaitu SMPS Widya Kusuma yang Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)-nya berstatus mengungsi.
Seperti diberitakan sebelumnya PT. Mentari Berbahagia Indonesia (MBI) selaku pemilik lahan telah menutup akses masuk ke gedung sekolah pada tanggal 25 Desember 2024 akibat adanya sengketa lahan dengan PT. Thata Prakarsa Nusa dan Yayasan Widya Kusuma, dan terpaksa siswa-siswi melakukan KBM di Kampus Kapataru dan SMP lainnya.
Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bogor Junaidi Samsudin, S.H., yang diwawancarai awak media terkait adanya masalah lahan sekolah yang dikelola oleh Yayasan Widya Kusuma menyatakan sudah mengetahui secara garis besarnya dan dalam waktu dekat akan memanggil yang terkait setelah masa reses. “Intinya jangan sampai kegiatan siswa-siswi menjadi terganggu”, jelas Junaidi.
Kepala Desa Cileungsi Kidul Rudi Sukarya, S.E yang sehari sebelumnya diwawancara oleh awak media faktualtimes.com hanya menyatakan bahwa sudah ada 3 opsi pilihan untuk penyelesaian, namun dari pihak pengembang yaitu Thamrin Tanjung tidak mau memutuskan.
Dari usulan untuk mengatasi kebutuhan daya tampung siswa SMP yang saat ini berjumlah 43 sekolah diketahui dibutuhkan penambahan ruang kelas dan pembangunan RKB dan penambahan SMP Negeri Baru yang rencananya dibangun di lahan Desa Limusnunggal.
Penulis: Silaen